Pages - Menu

Rabu, 14 Maret 2012

Pembelajaran TEMATIK



 Model pembelajaran tematik
di madrasah ibtidaiyah

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah “Pembelajaran Tematik


 


Disusun Oleh:
Intan Wijayanti
NIM : 210609051


Dosen Pengampu:
Kurnia Hidayati, M. Pd


JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
2012

ALIRAN UTAMA FILSAFAT PENDIDIKAN



ALIRAN-ALIRAN UTAMA
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM


Dalam pertumbuhannya, filsafat sebagai hasil penilaian para filosof, telah melahirkan berbagai macam pandangan. Adakalanya, beberapa pandangan saling mendukung, dan adakalanya pula berbeda dan saling berlawanan. Perbedaan itu antara lain disebabkan oleh pendekatan yang dipakai berbeda-beda, sehingga menghasilkan kesimpulan yang berbeda pula.
Dalam filsafat, dikenal dengan beberapa aliran atau pandangan antara lain Idealisme, Realisme, Materialisme, Pragmatisme, dan lain-lain. Aplikasi aliran-aliran filsafat tersebut dalam pendidikan kemudian menghasilkan filsafat pendidikan. Dari kajian tentang filsafat pendidikan, dihasilkan beberapa teori atau aliran-aliran filsafat pendidikan. Aliran-aliran filsafat pendidikan Barat yang berkembang antara lain: Progressivisme, Essensialisme, Perennialisme, Rekonstruktivisme, dan Eksistensialisme.
Dalam dunia pendidikan Islam, terdapat tiga aliran utama filsafat pendidikan Islam, yaitu:

KBK

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
(KBK)

A.       KONSEP DASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK)
Menurut Hilda Taba, Kurikulum sebagai rencana atau program belajar. Taba mengatakan:
A curriculum is a plan for learning: therefore, what is known about the learning process and the development of the individual has bearing on the shaping of a curriculum.[1]
Pendapat Hilda Taba tersebut selaras dengan rumusan dalam dokumen kurikulum 2004 bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan. (Depdiknas 2002)
Maka, tampak jelas bahwa konsep KBK bertumpu pada konsep yang dikemukakan Hilda Taba, yaitu

Teori-Teori Konseling


TEORI-TEORI KONSELING I

1.      TEORI PSIKOANALITIK
Salah satu aliran utama dalam sejarah psikologi adalah teori psikoanalitik Sigmund Freud.
Secara historis merupakan sistem psikoterapi pertama. Psikoanalisis adalah suatu teori kepribadian, sistem filsafat, dan metode psikoterapi.[1]
Menurut pandangan Freud, setiap manusia didorong oleh kekuatan-kekuatan irasional di dalam dirinya sendiri, oleh motif-motif yang tidak disadari sendiri, dan oleh kebutuhan-kebutuhan alamiah yang bersifat biologis dan naluri. Bilamana beraneka dorongan itu tidak selaras dengan apa yang diperkenankan serta diperbolehkan menurut kata hati atau kode moral seseorang, timbul ketegangan psikis yang disertai kecemasan dan ketidaktenangan tinggi. Kalau seseorang tidak berhasil mengontrol dan membendung kecemasan itu dengan suatu cara yang rasional dan realistis, dia akan menggunakan prosedur yang irasional dan tidak realistis.
Konsep-konsep utama teori psikoanalitik yaitu: